Isuzu Panther Masih Bertahan di Segmen Pasar Indonesia 2014
Bervariasinya produk yang menghiasi mobil MPV pada tahun lalu tidak
langsung mendorong pertumbuhan penjualannya di pasar domestik. Pada
periode Januari 2014, pasar MPV yang menyumbang pertumbuhan penjualan
kedua mengalami penurunan 41,4% menjadi 8.627 unit dibandingkan dengan
bulan yang sama tahun lalu yakni 12.207 unit.
Jarak penjualan yang jauh pada tahun ini dengan tahun lalu diprediksi akibat pasar low MPV yang membengkak dengan produk terbaru dan disertai juga akibat distribusi yang mengganggu sepanjang awal tahun ini.
Produk yang saling bersaing di segmen ini adalah Toyota Kijang Innova serta Nissan Grand Livina, dan Honda Freed. Ketiga produk dengan harga jual diatas Rp190 juta ini memang masih merebut hati konsumen domestik meskipun tidak sekencang pasar low MPV.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Janauri 2014, Kijang Innova membukukan penjualan tertinggi dengan menyumbang penjualan mencapai 5.384 unit. Hanya saja, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, penjualan Innova mengalami penurunan 37,2%.
Di tempat kedua, penantangnya yakni Nissan Grand Livina membukukan penjualan 2.100 atau turun 0,64% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu yakni 3.457.
Sedangkan sesama produk dari Jepang, Honda Freed mengalami penurunan 0,15% menjadi 798 unit dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu yakni 922 unit.
Adapun, penantang lainnya seperti Isuzu Panther membukukan penjualan 334 unit, Proton Exora 3 unit, dan Kia Carens 8 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menilai melemahnya penjualan pasar MPV pada awal tahun menunjukkan pasar low MPV lebih bergairah ketimbang pasar MPV. Selain karena harga LMPV lebih terjangkau dibandingkan dengan pasar MPV, tetapi konsumen juga sudah diberikan banyak pilihan pada segmen LMPV sehingga penjualannya bergairah.
“Pasar bergairah karena produknya banyak pilihan,
Namun, di sisi lain, Jongkie yakin pasar MPV masih tetap akan tumbuh karena Indonesia masih menjadi target para produsen International dalam mengembangkan pabrikannya dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan berpenumpang banyak alias compact car. Jongkie membantah jika pasar MPV dan LMPV mengalami tren kanibalis produk.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Rahmat Samulo menjelaskan pasar MPV masih baik sejauh ini. Bahkan, Samulo menjabarkan, penurunan ini hanya disebabkan oleh adanya gangguan alam yang terjadi pada Januari sehingga mengganggu distribusi.
“Pasar memang terganggu tetapi volume penjualan tetap tumbuh,” ujarnya.
Meskipun turun, Samulo yakin penjualan masih akan bertumbuh terus karena Kijang Innova merupakan pilihan konsumen sejak dahulu dan hampir beberapa kali mengalami perubahan disesuaikan dengan minat konsumen lokal.
Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengakui kehadiran Honda Mobilio sedikit mempengaruhi pergeseran konsumen dari Freed ke Mobilio.
“Meski sedikit tetapi ada gejala pergeseran konsumen,” imbuhnya.
Meski demikian, Jonfis menilai pasar MPV sudah mengalami penurunan semenjak tiga bulan lalu digusur oleh pasar LMPV, city car, dan mobil LCGC. Untuk menghadapi ini, HPM akan terus menggenjot produk terbarunya agar pasar seimbang dan tidak terlihat saling mencaplok.
Jarak penjualan yang jauh pada tahun ini dengan tahun lalu diprediksi akibat pasar low MPV yang membengkak dengan produk terbaru dan disertai juga akibat distribusi yang mengganggu sepanjang awal tahun ini.
Produk yang saling bersaing di segmen ini adalah Toyota Kijang Innova serta Nissan Grand Livina, dan Honda Freed. Ketiga produk dengan harga jual diatas Rp190 juta ini memang masih merebut hati konsumen domestik meskipun tidak sekencang pasar low MPV.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Janauri 2014, Kijang Innova membukukan penjualan tertinggi dengan menyumbang penjualan mencapai 5.384 unit. Hanya saja, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, penjualan Innova mengalami penurunan 37,2%.
Di tempat kedua, penantangnya yakni Nissan Grand Livina membukukan penjualan 2.100 atau turun 0,64% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu yakni 3.457.
Sedangkan sesama produk dari Jepang, Honda Freed mengalami penurunan 0,15% menjadi 798 unit dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu yakni 922 unit.
Adapun, penantang lainnya seperti Isuzu Panther membukukan penjualan 334 unit, Proton Exora 3 unit, dan Kia Carens 8 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menilai melemahnya penjualan pasar MPV pada awal tahun menunjukkan pasar low MPV lebih bergairah ketimbang pasar MPV. Selain karena harga LMPV lebih terjangkau dibandingkan dengan pasar MPV, tetapi konsumen juga sudah diberikan banyak pilihan pada segmen LMPV sehingga penjualannya bergairah.
“Pasar bergairah karena produknya banyak pilihan,
Namun, di sisi lain, Jongkie yakin pasar MPV masih tetap akan tumbuh karena Indonesia masih menjadi target para produsen International dalam mengembangkan pabrikannya dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan berpenumpang banyak alias compact car. Jongkie membantah jika pasar MPV dan LMPV mengalami tren kanibalis produk.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Rahmat Samulo menjelaskan pasar MPV masih baik sejauh ini. Bahkan, Samulo menjabarkan, penurunan ini hanya disebabkan oleh adanya gangguan alam yang terjadi pada Januari sehingga mengganggu distribusi.
“Pasar memang terganggu tetapi volume penjualan tetap tumbuh,” ujarnya.
Meskipun turun, Samulo yakin penjualan masih akan bertumbuh terus karena Kijang Innova merupakan pilihan konsumen sejak dahulu dan hampir beberapa kali mengalami perubahan disesuaikan dengan minat konsumen lokal.
Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengakui kehadiran Honda Mobilio sedikit mempengaruhi pergeseran konsumen dari Freed ke Mobilio.
“Meski sedikit tetapi ada gejala pergeseran konsumen,” imbuhnya.
Meski demikian, Jonfis menilai pasar MPV sudah mengalami penurunan semenjak tiga bulan lalu digusur oleh pasar LMPV, city car, dan mobil LCGC. Untuk menghadapi ini, HPM akan terus menggenjot produk terbarunya agar pasar seimbang dan tidak terlihat saling mencaplok.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.